Dr. Abu Al Bara’ Asy Syami : “Mereka Shahawat Syam!!”

Ilustrasi. Pejuang oposisi Suriah menembaki pesawat pasukan pemerintah yang terbang di atas Aleppo pada tanggal 19 Januari 2014. (Foto : MAHMUD AL-HALABI/AFP/Getty Images)

Setelah adanya makar dari musuh-musuh baik Islam dari skala internasional, nasional maupun lokal, mulai dari makar dalam bentuk pemikiran hingga dalam bentuk perencanaan, baik yang hanya merupakan misi dan agenda-agenda pesanan hingga yang berbentuk konferensi, mulai dari kesepakatan-kesepakatan yang dilakukan oleh badan keamanan PBB, perkumpulan G8 (tujuh negara termaju di dunia, AS, Perancis, Jerman, Itali, Kanada, Jepang, Rusia dan Direktur IMF), PBB hingga kesepakatan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi resmi maupun yang tidak resmi, mereka semua melakukannya tanpa merasa lelah dan bosan, mereka dipasok dengan dana yang jor-joran dan mengerikan, mereka membangun jaringan intelejen yang canggih dengan SDM yang cerdas, ini semua mereka lakukan demi menghabisi para mujahidin ahlus sunnah yang memilih jalan jihad dan dakwah untuk menggempur setiap program yang dicanangkan oleh kaum salibis-zionis-majusi di wilayah ini.
Inilah yang sebenarnya difikirkan oleh musuh-musuh Islam tersebut, yaitu untuk menghabisi dan membasmi setiap program-program keislaman bahkan jika mampu merusak dan menghancurkannya. Selanjutnya mereka akan berusaha memperdalam pertarungan dan menjadikannya bercabang menjadi pertarungan di antara jamaah-jamaah jihad ahlus sunnah demi mewujudkan tujuan strategis mereka, hal semacam ini lumrah saja bila diketahui bahkan oleh orang yang akalnya sedikit. Di dalam lingkaran order dan strategi mengerikan semacam inilah Jamaah Daulah di Syam mengkafirkan mujahidin, menghalalkan darah serta harta mereka, dan menuduh mereka sebagai shahawat, kufur, riddah dan orang-orang yang keluar dari Islam, semua tuduhan itu dilontarkan dengan penuh kepalsuan, kedustaan dan penuh fitnah.

“Mereka adalah shahawat Syam!!” Padahal yang dituduh seperti itu adalah orang-orang yang menjadi pelopor dalam memerangi musuh Nushariyah Rafidhah Majusi dan mereka mempertahankan seluruh ahlus sunnah di Syam.

“Mereka adalah shahawat Syam!!” Padahal yang dituduh adalah orang-orang yang mendirikan badan syariat, yaitu badan yang menegakkan hukum Allah di antara kaum muslimin.

“Mereka adalah shahawat Syam!!” Padahal yang dituduh shahawat adalah orang-orang yang sampai hari ini masih terus memerangi Pasukan Rezim Nushairiyah di seluruh penjuru bumi Syam.

“Mereka adalah shahawat Syam!!” Padahal yang dituduh seperti itu adalah orang-orang yang mempelajari buku-buku tentang tauhid, jihad dan perang, buku-buku karangan Syaikh, Ustadznya para mujahidin, Abu Mushab As Suri semoga Allah segera membebaskan beliau.

“Mereka adalah shahawat Syam!!” Padahal yang dituduh shahawat itu adalah orang-orang yang sampai kini masih terus mengajak kaum muslimin dan menyemangati mereka untuk memerangi Nushairiyah.

Tidak, demi Rabbku, kami bukanlah shahawat!! Akan tetapi kami adalah para mujahidin dan muwahhidin yang selalu berusaha menegakkan syariat Rabbul Alamin. Kalianlah pihak yang menancapkan belatinya di punggung ahlus sunnah yang senantiasa memerangi Nushairiyah dan berusaha menerapkan syariat Allah.

Kalian masih saja enggan untuk memerangi pasukan Nushairiyah, terhadap Nushairiyah kalian hanya melakukan beberapa operasi dengan malu-malu itupun sangat jarang, kalian melakukannya agar kalian dapat menenangkan anak buah, tentara dan para pendukung kalian, agar mereka semua yakin bahwa kalian sedang memerangi Nushairiyah.
Kalian masih saja mengkafirkan para mujahidin Syam, membunuhi mereka dan merusak jasad-jasad mereka yang suci dengan menggunakan zat asam!!

Kalian masih saja mengepung Kota Deir Ezzour, melarang para mujahidin yang terluka dalam pertempuran menghadapi pasukan Nushairiyah untuk keluar darinya demi mencari pengobatan, kalian menggunakan senapan mesin ZSU 23 dan senapan penembak jitu untuk membunuhi para mujahidin setelah kalian menguasai satu-satunya pelabuhan yang menjadi tumpuan Kota Deir Ezzour. Ini semua karena disebabkan landasan berfikir kalian yang rusak dan jahat yaitu; sesungguhnya Kota Deir Ezzour yang telah dibebaskan dari tangan rezim Nushairiyah dan yang dihuni oleh para penduduknya bersama para mujahidin, kalian anggap sebagai wilayah “Darul Kufr”.

Kemudian kalian melarang masuknya bahan makanan dan obat-obatan sama seperti apa yang dilakukan oleh Pasukan Rezim Nushairiyah ketika mereka berhasil menguasai satu-satunya jembatan penghubung yang ada di Kota Deir Ezzour. Mereka dianggap sebagai shahawat yang murtad karena membela diri dari serangan Jamaah Al Baghdadi yang zhalim dan jahat serta memusuhi mereka.

Mereka dianggap sebagai shahawat yang murtad karena mereka tidak berada di bawah naungan Jamaah Daulah.

Mereka dianggap sebagai shahawat yang murtad karena mereka menginginkan adanya majelis syura di kalangan kaum muslimin.

Jamaah Daulah mengkafirkan para mujahidin Deir Ezzour serta menghalalkan darah dan harta mereka hanya karena mereka mengumumkan bahwa mereka melakukan perjanjian dengan suku-suku muslim untuk memberlakukan hukum Allah dan mendirikan Badan Syariat Pusat yang membawahi wilayah-wilayah timur Suriah. Perjanjian tersebut sebagaimana berikut ini : Perjanjian Hai’ah Syar’iyyah Pusat di Wilayah Timur Suriah (https://www.dropbox.com/s/d9fsefb7q172nfw/الميثاق.pdf).

Perjanjian tersebut ditulis oleh anggota Ahlul Hali wa Al Aqdi di wilayah timur dan disepakati oleh para penuntut ilmu, cendekiawan, guru besar, pemuka suku, pedagang, wartawan dan profesional. Perjanjian ini merupakan representasi dari kaum ahlus sunnah di wilayah timur Suriah, dan sampai detik ini perjanjian ini masih tetap dijalankan.

Maka barangsiapa yang mengkafirkan dan menghalalkan darah kami, tunjukkanlah dimana letak kesalahan yang dapat mereka lihat dari perjanjian tersebut hingga mereka mengkafirkan kita. Ini semua disebabkan kebodohan, hawa nafsu, kezhaliman, sikap yang otoriter, dan pemahaman yang mengkafirkan politik secara mutlak, hingga ia akhirnya memperbolehkan kepada para pengikutnya, penolongnya, bala tentara untuk melanjutkan peperangan!!

Sesungguhnya saya demi Rabbnya Muhammad SAW, sangat terkejut dengan tentara Jamaah Daulah yang terlena, para pembelanya dan para pengikutnya, bagaimana bisa mereka ridha untuk memerangi ahlus sunnah wal jamaah di Syam, bagaimana bisa mereka masih terus berada di bawah panji daulah, padahal sejak deklarasi sampai sekarang ia terus memerangi ahlus sunnah. Para muhajirin yang bergabung dengannya dikerahkan untuk menggempur mujahidin Syam. Sebelum kalian memerangi mujahidin Syam, sebaiknya kalian memastikan keislaman mereka.

Maka demi Allah, saya bersumpah dengan nama Allah bahwa mayoritas dari mereka adalah orang-orang Islam, orang-orang yang mentauhidkan Allah, para mujahidin, orang-orang yang senantiasa berusaha untuk menerapkan dan menjunjung tinggi syariat, senantiasa memerangi kaum Rafidhah yang majusi.

Maka wahai para petinggi dan bala tentara Daulah beserta para pembela dan pengikutnya, kalian mengetahui seberapa kadar kejahatan kalian karena telah mengkafirkan kaum muslimin, manghalalkan darah dan harta mereka, menuduh mereka sebagai shahawat dan pasukan murtad Syam.

Wahai para petinggi dan bala tentara Daulah beserta para pembela dan pengikutnya, kembalilah kepada jalan kalian, dengarkanlah perkataan para ulama jihad dan para petingginya di dunia Islam ini, karena mereka telah bersepakat akan kerusakan manhaj dan metode kalian.

Wahai para petinggi dan bala tentara Daulah beserta para pembela dan pengikutnya, kalian mengetahui kadar konspirasi dan makar yang dilancarkan oleh negara-negara arab atas kaum ahlus sunnah di Iraq dan Syam, kami adalah orang-orang Islam bukan orang-orang kafir dan murtad, dimanakah orang-orang yang bijaksana (di antara kalian)? Tidak adakah di antara kalian seorang yang berakal?

Sebagai penutup saya katakan :
Kalian paham akan Syam dan Iraq wahai para ulama umat dan pemimpinya…
Kalian paham akan Syam dan Iraq wahai para komandan jihad internasional…
Kalian paham akan Syam dan Iraq sebelum darah kaum muslimin mengalir lebih banyak karena fatwa-fatwa yang dikeluarkan berdasarkan kebodohan, hawa nafsu dan kezhaliman, karena kami tengah menuju tahapan yang krusial dan sensitif dari tahapan-tahapan sejarah pertempuran.

Maka amanah ini dibebankan di atas pundak para ulama umat ini dan para komandan jihad beserta para pemikir dan pembesarnya, maka kita wajib untuk menuliskan kembali peta operasi yang baru dengan segenap keberanian dan tekad, agar para ulama dan komandan-komandan jihad tersebut memikul tanggung jawab mereka yang berat di hadapan Allah kelak, kemudian di hadapan manusia.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam

ditulis oleh : Dr. Abu Al Bara’ Asy Syami
@aboalbaraa0
17 Juni 2014

Leave a comment